Langsung ke konten utama

Bentuk Arahan Mitigasi Bencana Tsunami Kawasan Permukiman, Studi kasus Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon

Dalam menentukan Bentuk Arahan Mitigasi Bencana Tsunami Kawasan Permukiman di Kecamatan Leitimur Selatan, Penulis menentukan berdasarkan hasil :

1). Analisis Tingkat Bahaya Tsunami

(https://qplansharing.blogspot.com/2022/10/analisis-tingkat-bahaya-tsunami-studi.html),

2). Zona Keterpaparan Permukiman

(https://qplansharing.blogspot.com/2022/11/analisis-zona-keterpaparan-permukiman.html),

3). Arahan Pemanfaatan Lahan

(https://qplansharing.blogspot.com/2022/11/analisis-arahan-pemanfaatan-lahan-studi.html),

4). Observasi Lapangan dan Wawancara

Hasil observasi lapangan di Kecamatan Leitimur Selatan.

1). Kawasan mangrove di pesisir pantai perbatasan Negeri Hutumuri - Rutong, Leahari)

2). Pemecah ombak di pesisir pantai Negeri Hutumuri (area pelabuhan tradisional).

3). Jalan baru (pesisir pantai Negeri Naku - Hukurila)

4). Vegetasi Pantai (kelapa, ketapang, butun, sagu)



5). Observasi Lapangan & Wawancara dengan Dr. Syamsidik, S.T., M.Sc (Kepala TDRMC/ Pusat Penelitian Bencana Tsunami Universitas Syiah Kuala Aceh).


Berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara dengan Dr. Syamsidik, S.T., M.Sc (Kepala TDRMC/ Pusat Penelitian Bencana Tsunami Universitas Syiah Kuala Aceh) beliau merekomendasikan untuk kawasan pesisir pantai di bangunan tembok laut pada area yang memiliki karakterisitik pantai tidak berlumpur serta memiliki arus gelombang yang kuat dan jika kondisi sebaliknya direkomendasikan untuk ditanami mangrove. 

Berdasarkan penjelasan di atas, maka bentuk arahan mitigasi bencana tsunami di Kecamatan Leitimur Selatan sebagai berikut :

A). Bentuk Mitigasi Kombinasi Stuktural dan non struktural.

Bentuk mitigasi ke-1 ini di khususkan untuk area permukiman yang berdekatan dengan jalur sungai. Pada zona pertama dibuatkan tembok laut dengan ketinggian empat meter, zona kedua untuk area vegetasi bencana pada area pesisir yang masih memiliki lahan kosong, serta pembangunan sistem peringatan dini pada area permukiman. Konsep ini dapat diterapkan pada kawasan permukiman yang berdekatan dengan jalur sungai seperti permukiman di Negeri Hutumuri, Rutong, dan Leahari dan Hukurila.


Bentuk mitigasi ke-2 ini konsep zonasinya sama saja dengan konsep mitigasi di atas tetapi konsep ini di khususkan pada area permukiman di pesisir yang tidak memiliki kawasan mangrove dan bukan untuk permukiman di jalur sungai. Konsep ini dapat diterapkan pada kawasan permukiman di pesisir pantai Negeri Hutumuri, Rutong, dan Leahari.


Bentuk mitigasi ke-3 ini konsepnya zonasinya sama saja dengan konsep mitigasi di atas tetapi ada penambahan zona hijau pada area pantai. Konsep ini di khususkan pada area permukiman yang pesisir pantainya memiliki kawasan mangrove atau memiliki potensi untuk kawasan mangrove serta konsep ini bukan berada pada area permukiman jalur sungai. Konsep ini dapat diterapkan pada kawasan permukiman di pesisir pantai Negeri Hutumuri, Rutong, dan Leahari.


Bentuk mitigasi ke-4 ini dikhususkan untuk area jalan pesisir pantai yang baru dibuka pada Negeri Naku sampai Negeri Hukurila. Untuk zona pertama dibuatkan tembok laut dengan ketinggian empat meter, zona kedua dibuatkan zona hijau dengan lebar 50 m untuk area yang sudah ada permukimannya dan 100 m untuk area yang belum ada permukiman, Zona permukiman dengan sistem peringatan dini.



B). Bentuk Mitigasi non struktural

Bentuk mitigasi ke-5 ini berbeda dengan konsep-konsep sebelumnya karena bentuk ini di khususkan untuk area permukiman yang area pesisir pantainya memiliki batuan karang dengan ketinggian di atas empat meter dan area permukiman jauh dari pesisir pantai. Pada zona pertama dibuatkan zona hijau dengan lebar 50 m untuk area yang sudah ada permukimannya dan 100 m untuk area yang belum ada permukiman, serta zona permukiman dengan sistem peringatan dini. Konsep ini dapat diterapkan di pesisir pantai Negeri Hutumuri (Dusun Toisapu) Leahari.











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topografi dan Kemiringan Lereng Kota Ambon

Topografi Dari segi topografi, Kota Ambon memiliki kondisi fisik wilayah yang sangat bervariasi, meliputi wilayah berbukit kecil sampai dengan pegunungan. Berdasarkan data Digital Elevation Model Nasional (DEMNAS) yang dikeluarkan Badan Informasi Geospasial (BIG), Kota  Ambon  memiliki  bentuk permukaan bumi yang ketinggiannya berkisar antara 0 sampai dengan ketinggan 822 Meter diatas permukaan air laut (Mdpl).                                         Tabel. Presentasi Topografi Kota Ambon                                                 Berdasarkan tabel di atas, persentasi topografi terbesar yaitu 30,37% yang berada pada ketinggian 61 –164 Mdpl dengan luas  9.009,86 Ha. Sedangkan presentasi terkecil ya...

Analisis Zona Keterpaparan Permukiman (Eksisting) terhadap Tsunami, Studi Kasus Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon

Dalam menentukan zona keterpaparan permukiman terhadap tsunami. Langkah awal yang dilakukan ialah menyiapkan Peta Kawasan Permukiman dan hasil pemetaan Bahaya Tsunami di Kecamatan Leitimur Selatan (penulisan terkait tingkat bahaya tsunami : https://qplansharing.blogspot.com/2022/10/analisis-tingkat-bahaya-tsunami-studi.html). Setelah itu kedua parameter disiapkan maka proses selanjutnya ialah melakukan proses pengolahan data di aplikasi ArcGIS  dengan menggunakan teknik overlay. Gambar. Peta Kawasan Permukiman Gambar. Peta Kawasan Permukiman Berdasarkan hasil overlay tingkat bahaya tsunami dengan kawasan permukiman di Kecamatan Leitimur Selatan, maka dapat diketahui Kecamatan Leitimur Selatan 65,17% kawasan permukiman berada dalam bahaya tsunami tinggi, 26,77% bahaya tsunami sedang, dan 8,06 % di bahaya tsunami rendah. Tabel. Luasan Zona Keterpaparan Permukiman terhadap Tsunami Dari hasil analisis, kawasan permukiman yang berada di area pesisir pantai semuanya masuk dalam ti...

Tutorial Menghitung Panjang dan Luas Di ArcGIS

Persiapan Sistem Koordinat yang digunakan ialah UTM (sesuaikan zone wilayah) 1). Siapkan data SHP (Bentuk data line, polygon) yang memiliki koordinat Sistem UTM. 2). Hitung Panjang & Luas Cara menghitung panjang :  -. Klik kanan pada bentuk data line (Jalan/sungai/dll)_Pilih tabel atribut -. Klik tanda segitiga (Table Options) -. Klik Add Field_Untuk membuat kolom -. Input nama kolom dan ganti type data ke "Double" -. Klik kanan pada keterangan panjang_Klik "Calculate Geometry" untuk menghitung  -. Ganti Property ke "Length"_Atur Sytem Koordinat_Pilih Satuan sesuai kebutuhan -. Hasil menghitung panjang  Cara menghitung luas :  -. Klik kanan pada bentuk data line (Administrasi/Penggunaan Lahan/dll)_Pilih tabel atribut -. Klik tanda segitiga (Table Options) -. Input nama kolom dan ganti type data ke "Double" -. Klik kanan pada keterangan panjang_Klik "Calculate Geometry" untuk menghitung  -. Ganti Property ke "Area"_Atur Syt...